Lampung, INC MediaBalai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung terus memperkuat dukungan terhadap program swasembada pangan nasional melalui peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Provinsi Lampung.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inpres 02 Tahun 2025 Tahap II yang dikerjakan oleh BBWS Mesuji Sekampung melalui mekanisme Swakelola Tipe I oleh satuan kerja Operasi dan Pemeliharaan (OP-2).

“Karena pelaksanaannya menggunakan Swakelola Tipe I, maka semua dilaksanakan sesuai metode Swakelola,” ujar pihak BBWS Mesuji Sekampung.

Metode Swakelola dan Pelibatan Masyarakat

Dalam sistem swakelola ini, pembayaran dilakukan dengan pola belanja bahan seperti pembelian pasir, batu split, dan semen Portland Composite (PC). Sementara untuk upah, BBWS melibatkan penerima manfaat, petani, serta pekerja lokal yang tergabung dalam kelompok P3A atau GP3A.

BACA JUGA : Dekrafmi Lampung Bergerak Siapkan Musda dan Temui Tokoh Daerah

Pekerjaan ini tidak bersifat kontraktual dan menggunakan supplier material lokal. Karena berbentuk swakelola, maka tidak diwajibkan ada papan informasi proyek seperti pada pekerjaan kontrak biasa.

“Pekerjaan Inpres 02/2025 ini merupakan dukungan program pemerintah untuk swasembada pangan nasional yang diawasi langsung oleh Kejaksaan Agung melalui Kejati Provinsi Lampung,” kata pejabat teknis BBWS.

Selain itu, pengawasan internal juga dilakukan oleh Konsultan Individu Balai (KIB) dan para pelaksana lapangan.

Prasasti kegiatan Program Inpres Nomor 2 Tahun Anggaran 2025 di bawah pelaksanaan BBWS Mesuji Sekampung. Kegiatan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi tersier ini berlokasi di Desa Adi Luhur, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, dengan penerima manfaat Gapoktan Sinar Harapan. (Foto: Dok. BBWS Mesuji Sekampung) 

Kualitas Beton dan Pengujian Material

Jenis struktur beton yang digunakan adalah beton PC 125 Mpa, bukan beton mutu K seperti pada proyek lain. Pengujian material dilakukan oleh laboratorium independen di luar institusi PU, seperti Lab Universitas Lampung (Unila), Lab Universitas Bandar Lampung (UBL), dan Lab Scopindo.

Hasil pengujian dituangkan dalam sertifikat berstandar LAN, mencakup uji pasir, batu, dan semen PC.

Tepis Isu dan Klarifikasi Publik

BBWS Mesuji Sekampung menegaskan bahwa berbagai isu dan opini liar di lapangan sebaiknya dikonfirmasi langsung kepada pihak BBWS.

“Rumor dan isu-isu yang tersebar saat ini dapat ditanyakan langsung ke BBWS Mesuji Sekampung dengan cara yang baik dan benar,” ujar sumber dari BBWS.

Dua Skema Program Irigasi

Saat ini, program Inpres di sektor tersier tersebar diberbagai wilayah dan terbagi menjadi dua skema:

P3-GAI, yaitu anggaran yang langsung disalurkan kepada kelompok P3A melalui aspirasi anggota DPR RI (Direktip).

Swakelola, yang diusulkan oleh petani atau kelompok P3A melalui Dinas Pertanian kabupaten/provinsi dan diajukan ke pusat lewat aplikasi CIPURI.

BACA JUGA : Dukung Ketahanan Pangan Nasional, BBWS Mesuji Sekampung Lakukan Monitoring Pekerjaan Dilapangan

Semua kegiatan tersebut mengikuti mekanisme resmi yang telah ditetapkan pemerintah.

Monitoring dan Evaluasi Lapangan

BBWS Mesuji Sekampung juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan kualitas pekerjaan berjalan sesuai standar teknis.

Pada 13–14 Oktober 2025, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Elroy Koyari memimpin langsung kegiatan monev terhadap pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi tersier di Lampung.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen BBWS dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

#MembangunUntukNegeri

 

Pewarta: H. Fery Nurman

Editor: Ahmad Royani, SH

 

TAG:

BBWS Mesuji Sekampung, Swakelola Tipe I, jaringan irigasi Lampung, swasembada pangan, PU, Kementerian PUPR, ketahanan pangan, monitoring irigasi, INC Media