Jalan Hotmix Pringsewu Disorot Warga, Diduga Tipis dan Tanpa Papan Proyek
Pringsewu, INC Media — Proyek Jalan Hotmix Pringsewu di Pekon Pamenang, Dusun 03 RT 02, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, menuai kritik warga. Alih-alih menjadi jawaban atas kebutuhan infrastruktur, proyek ini justru menimbulkan tanda tanya besar. Tidak ada papan informasi proyek, dan pengerjaan selesai hanya dalam satu hari.
Aspal Tipis dan Proses Pengerjaan Kilat
Sejumlah warga menilai lapisan aspal hotmix terlalu tipis dan dikhawatirkan cepat rusak.
“Kualitas jalan buruk, aspal hotmix tipis, paling hanya 3 cm,” ujar salah satu warga kepada wartawan, Senin, 6 Oktober 2025.
Menurutnya, pekerjaan dilakukan tergesa-gesa.
“Tidak ada papan informasi, hanya ada pemberitahuan kegiatan di perempatan jalan, bahwa jalan sedang diperbaiki,” katanya.
Warga lainnya menambahkan bahwa pengerjaan proyek berlangsung dalam waktu singkat.
“Untuk pengaspalan ini hanya dikerjakan sehari, namun untuk reject jalan sudah lama. Menurut saya ketebalannya hanya sekitar 3 cm. Kalau seperti ini, jalan tidak akan bertahan lama,” ujarnya.
Ia khawatir jalan akan cepat rusak bila dilalui kendaraan berat.
“Kalau dilewati mobil bermuatan, misalnya pasir, beratnya bisa sampai 8 ton. Kalau aspalnya setipis itu, pasti cepat hancur,” tambahnya.
Pengerjaan Tidak Konsisten dan Minim Pengawasan
Warga lain menuturkan pengerjaan jalan tersebut berlangsung tidak konsisten.
“Banyak liburnya. Setelah bahan datang, butuh seminggu baru diaplikasikan,” ungkap seorang warga lainnya.
Sekretaris Pekon Pamenang membenarkan bahwa panjang jalan yang diaspal mencapai sekitar 300 meter. Sementara itu, Bendahara Pekon menyebut pengawalan proyek dilakukan oleh salah satu anggota dewan berinisial R.
BACA JUGA:Alat Kesehatan Tidak Layak: Kemenkes Akan Tegur Rumah Sakit yang Lalai
Standar Teknis dan Evaluasi Kualitas Jalan
Secara teknis, ketebalan minimal aspal hotmix untuk jalan lingkungan seharusnya 4–5 cm, dan 6–8 cm untuk jalan yang dilalui kendaraan berat. Lapisan yang terlalu tipis dapat menurunkan daya tahan jalan secara signifikan dan memicu retakan dini.
Untuk memastikan kualitas pekerjaan, pengujian dapat dilakukan menggunakan alat core drill aspal. Fungsi utama alat ini adalah mengambil sampel inti aspal (core sampling) guna mengevaluasi ketebalan dan kualitas hasil pengaspalan, memastikan kesesuaian dengan spesifikasi proyek, serta membantu memprediksi laju kerusakan jalan di masa mendatang.
BACA JUGA:Sinergi TNI Polri di HUT TNI ke-80, Dandim dan Kapolres Lampung Selatan Tegaskan Solidaritas
Selain itu, core drill juga bisa digunakan secara transparan dalam proses audit proyek untuk membuat lubang presisi yang dibutuhkan, seperti pemasangan paku marka jalan, pipa, kabel, atau komponen silinder lainnya. Penggunaan alat ini menjadi bagian penting dari upaya menjaga akuntabilitas dan kualitas proyek jalan.
Pelanggaran Transparansi dan Potensi Sanksi
Selain kualitas fisik jalan, ketiadaan papan informasi proyek melanggar Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi. Setiap proyek wajib memasang papan informasi berisi sumber dana, nilai anggaran, pelaksana, dan waktu pekerjaan. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa dikenai sanksi administratif, bahkan berpotensi masuk tahap pemeriksaan oleh inspektorat atau aparat penegak hukum.
Warga Desak Transparansi dan Kualitas
Kasus Jalan Hotmix Pringsewu memperlihatkan lemahnya pengawasan terhadap proyek infrastruktur di tingkat pekon. Warga mendesak agar pemerintah daerah dan instansi teknis segera meninjau ulang pelaksanaan proyek tersebut.
“Jangan sampai proyek seperti ini hanya habis anggaran tanpa hasil yang bertahan lama,” kata seorang warga.
Publik kini menunggu klarifikasi dari pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah pekon, dinas teknis, maupun pengawas proyek. Transparansi, pengawasan lapangan, dan penggunaan alat uji seperti core drill aspal menjadi kunci untuk memastikan mutu pekerjaan sesuai standar.
Pewarta: Doni Ramadana
Editor: Ahmad Royani, SH
TAG:
Jalan hotmix, proyek infrastruktur, Pringsewu, pengawasan proyek, kualitas jalan, papan informasi proyek, core drill aspal, transparansi proyek