Pringsewu, INC Media – Pembangunan rabat beton di Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, menjadi bukti nyata perhatian pemerintah desa terhadap kebutuhan warganya. Proyek ini tidak hanya menjawab keluhan masyarakat soal akses jalan, tapi juga menjadi contoh penerapan pembangunan rabat beton yang sesuai spesifikasi dan dikerjakan dengan teknik yang benar.

Haryanto, selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Pekon Lugusari, menuturkan bahwa proyek rabat beton di Dusun Empat Umbul Solo, RT 14, dikerjakan oleh 17 orang warga setempat dengan panjang 130 meter, lebar 2 meter, dan ketebalan 15 sentimeter. Pengerjaan memakan waktu sekitar dua minggu.

Rabat beton ini kami kerjakan dengan sebaik-baiknya. Sebelum pengecoran, kami pastikan badan jalan bersih dari penghalang, termasuk pagar warga yang sudah tidak terpakai. Kami ingin hasilnya kuat dan rapi,” ujar Haryanto, saat ditemui di kediamannya, Senin, 20 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, pembangunan ini berasal dari usulan masyarakat melalui musyawarah pekon. Selain sebagai jalan lingkungan, rabat beton tersebut juga berfungsi memperlancar kegiatan ekonomi warga, terutama sektor perikanan.

“Banyak warga di sini yang memiliki kolam ikan. Jalan ini mempermudah mereka mengangkut hasil panen,” tambahnya.

BACA JUGA : Luapan Air PT Haida Genangi Jalan, Warga Keluhkan Drainase Buruk

Secara teknis, pengerjaan rabat beton yang baik dan benar dilakukan dengan beberapa tahap penting:

  1. Persiapan lahan dan pemadatan dasar jalan. Permukaan tanah dibersihkan dari akar, batu, dan material lepas, lalu dipadatkan menggunakan alat stamper atau baby roller agar beton tidak mudah retak.
  2. Pemasangan bekisting atau cetakan. Berfungsi membentuk batas jalan agar beton tidak melebar saat pengecoran.
  3. Pembuatan campuran beton sesuai takaran. Campuran ideal biasanya menggunakan semen, pasir, kerikil, dan air dengan perbandingan 1:2:3 untuk memastikan kekuatan maksimal.
  4. Pengecoran dan perataan. Beton dituang secara bertahap, kemudian diratakan menggunakan jidar atau alat penggaruk khusus agar permukaannya halus.
  5. Perawatan (curing). Setelah mengering sebagian, permukaan beton disiram air secara berkala selama 7–14 hari agar tidak cepat retak dan tahan lama.

BACA JUGA : Realisasi Dana Desa Tangkit Serdang Dorong Pembangunan dan Ekonomi Warga

Haryanto mengingatkan masyarakat agar ikut menjaga hasil pembangunan ini.

“Kami mohon warga tidak melintasi jalan ini dengan kendaraan bertonase berat, karena bisa merusak permukaan rabat beton yang baru kami bangun,” katanya.

Ia menutup dengan harapan agar masyarakat ikut merawat fasilitas yang sudah ada.

“Kalau dijaga bersama, manfaatnya bisa dirasakan lebih lama,” ujarnya.

(Doni)


Tag:

Pembangunan Desa, Rabat Beton, Pekon Lugusari, Pringsewu, Infrastruktur Desa, TPK Lugusari, Jalan Desa, INC Media